Mulai hari ini hingga tiga hari kedepan (26 .s.d. 28 Juli 2023) bertempat di Hotel Kawana Padang, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat (Bidang Warisan Budaya dan Bahasa Minangkabau/WBBM), kembali melaksanakan kegiatan Pencatatan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) tahun 2023 untuk Pengusulan Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) tahun 2024. Kegiatan ini diikuti utusan dari Dinas yang membidangi urusan Kebudayaan Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat yang terdidi dari (1 orang Koordinator, 1 orang Pengelola dan 1 orang operator. Hingga pembukaan, sudah diikuti 16 (enambelas) Kabupaten/Kota.

Selama kegiatan didampingi Fasilitator/ Narasumber (Tim WBTb Provinsi Sumatera Barat yang diketuai oleh Pramono, SS, M.Si., Ph.D (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas) dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat.

Mengawali kegiatan ini laporan dari penyelenggara yang disampaikan Kepala Bidang warisan Budaya dan Bahasa Minangkabau (Aprimas, S.Pd.M.Pd.). Laporan berisi tujuan kegiatan, jumlah peserta, narasumber, yang akan memaparkan materi, waktu dan fasilitas yang didapatkan peserta (yang ditanggung Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat). Juga dilaporkan setiap tahun ada peningkatan dari pengusulan dan penetapan WBTbI dari provinsi Sumatera Barat.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat (Syaifullah, S.Pd. M.M). Pada kesempatan ini, Kadis mneyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta (utusan Kabupaten /Kota, atas dukungan dan kerjasamanya. Kegiatan ini juga bertepatan dengan keluanya hasil penilaian tahap 2 oleh Tim Ahli WBTbI terhadap usulan WBTb tahun 2023 dari Provinsi Sumatera Barat. Beradasrkan penilaian tahap 2, ada 14 (empat belas) Warisan Budaya Takbenda yang dinjutkan ke sidang Penetapan yang akan diadakan akhir Agustus 2023 ini.

Dalam sambutannya, dihadapan para peserta, Kadis Kebudayaan memberikan penekanan bahwa :

• Kesadaran akan pentingnya pengelolaan warisan budaya sudah semakin tinggi. Hal ini terlihat dari beberapa tahun terakhir disetiap wilayah di Provinsi Sumatera Barat mengusulkan karya budaya dari daerah masing-masing untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
• Kegiatan ini dilakukan dalam rangka melestarikan (melindungi, mengembangkan, memanfaatkan) dari kekayaan dan keragaman karya budaya yang kita miliki. Oleh sebab itu perlu dilakukan  pelestarian dari karya budaya mulai dari pendataan (inventarisasi), pencatatan dan selanjutnya dilakukan tahapan pengusulan untuk dibahas pada sidang penetapan  tingkat nasional.
• Proses Pengusulan WBTbI tidak hanya sampai penetapan, namun yang terpenting upaya kita dalam pelestarian melalui Pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan.
• Kurangnya perhatian terhadap pelsetrian warisan budaya akan berdampak pada hilangnya identitas sebagai bangsa berbudaya. Kegiatan penetapan tidak boleh terhenti hanya sampai penyerahan sertifikat penetapan warisan budaya takbenda Indonesia saja, namun yang penting adalah tindak lanjut atau rencana aksi ke depan sebagai bentuk tanggung jawab dalam upaya memajukan kebudayaan bangsa yang dapat memberi manfaat untuk masyarakat luas.
• Sebagaiman kita ketahui, hingga tahun 2022  telah ditetapkan sebanyak 75 (tujuh puluh lima) karya budaya dari Provinsi Sumatera Barat sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI). Semoga tahun ini ada peningkatan baik secara kuantitas maupun secara kualitas.

Akhir sambutan Kadis menutup dengan pantun:

          Bertekat erat untuk selalu berkarya

          Di antara karya ada yang diunggulkan

          Sumatera Barat negeri yang berbudaya

         Banyak WBTb yang pantas diusulkan

         Bunga selasih dan bunga delima

         Sari ditemukan  dalam  tempayan

         Terima kasih atas dukungan kita bersama

         Mari kita wujudkan pemajuan kebudayaan

(Padang, 26 07 2023 )