Peningkatan Motivasi Generasi Muda Minang Di Perantauan
Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, baru-baru ini melaksanakan kegiatan untuk generasi muda Minangkabau yang berada di daerah Rantau. Kegiatan yang bertemakan “Peningkatan Motivasi Generasi Muda Minang di Perantauan” dilakukan dalam bentuk seminar yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 September 2017 di Yogyakarta. Peserta kegiatan adalah Mahasiswa Minang yang tinggal di Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kebudayaan, Taufik Effendi, S.Pd, MM mengatakan bahwa, kegiatan ini sengaja dilakukan untuk memberikan motivasi atau semangat kepada generasi Muda Minangkabau yang sedang menuntut ilmu di negeri seberang agar tetap ingat dengan kampung halamannya dan selalu berupaya untuk menampakkan ciri khas budaya kita sebagai orang Minang.
“walaupun kita di rantau adat istiadat dan budaya Minang seharusnya tetap dijalankan dalam kehidupan terutama tentang adat sopan santun, sehingga jati diri kita sebagai orang Minangkabau tetap dapat dilihat oleh suku bangsa lain” ungkapnya.
Sementara itu kepala bidang Sejarah Adat dan Nilai-Nilai Tradisi, Januarisdi, MLIS, mengatakan bahwa, generasi muda Minang di rantau harus banyak belajar kepada tokoh-tokoh Minangkabau terdahulu yang telah banyak berjasa pada bangsa dan tanah air Indonesia. Merantau dan menuntut ilmu di negeri orang merupakan ciri khas orang Minangkabau sejak dahulunya sesuai dengan pepatah adat yang berbunyi: “Karatau madang di hulu, babuah babungo balun, ka rantau bujang dahulu di rumah paguno balun” (jika di kampung belum bisa berbuat banyak untuk orang banyak, sebaiknya merantau dahulu).“Sebagai orang Minang kita harus berpegang pada prinsip-prinsip budaya kita yang luhur, orang Minang di rantau harus menjadi pemenang dan jangan jadi pecundang” tegasnya.
Selain melaksanakan seminar kegiatan ini juga diisi dengan pertunjukan seni dari daerah Minangkabau diantaranya: pertunjukan tari piring, saluang, randai, rabab, dendang Minang, dan lain-lain. Para peserta tampak antusias dan terharu menyaksikan pertunjukkan kesenian tradisional Minangkabau ini dan bahkan ada yang meneteskan air mata karena teringat dengan kampung halamnnya. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas yang ada di Yogyakarta.(mrb)