Merawat Ingatan Tentang Sejarah PDRI


08 Juni 2023 09:42:32 WIB

Dalam rangka pencapaian salah satu program unggulan Provinsi Sumatera Barat yakni “Sumbar Religius dan Berbudaya” serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Sumatera Barat pada Bidang Sejarah, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 22-23 Februari 2023 lalu mengadakan Workshop Penulisan Sejarah dengan tema Penulisan Sejarah PDRI. Pemilihan PDRI sebagai tema dalam kegiatan ini adalah salah satu upaya “merawat ingatan” terhadap sejarah penting Nasional yang berpusat di beberapa daerah di Sumatera Barat.

Setelah pelaksanaan Bimtek ini, dilakukan rangkaian kegiatan berupa lawatan sejarah kebeberapa tempat yang memiliki kaitan baik langsung dan tidak langsung dengan peristiwa PDRI. Lawatan sejarah ini mengikutsertakan sejumlah peserta yang sebelumnya berpartisipasi dalam kegiatan Bimtek Penulisan Sejarah PDRI.

Lawatan sejarah pertama dilakukan ke Provinsi Bangka Belitung pada tanggal 14 sd 17 April 2023. Pemilihan Bangka Belitung sebagai lokus lawatan sejarah pertama, karena memiliki kaitan historis dengan peristiwa PDRI.  Kaitan historis yang dimaksud adalah Sumatera Barat yang menjadi pusat PDRI dan Bangka Belitung yang merupakan tempat penahanan Soekarno-Hatta dan beberapa tokoh lainnya saat Agresi Militer Belanda. Jatuhnya Yogyakarta ke tangan Belanda  tanggal 18 Desember 1948 dan penahanan para pemimpin bangsa di Bangka Belitung nyatanya tidak membuat Belanda benar-benar berhasil menaklukan  Kedaulatan Republik Indonesia karena adanya aksi “ Bela Negara” oleh para pemimpin PDRI di Sumatera Barat. Hari lahirnya PDRI pun telah disematkan menjadi Hari Bela Negara tepatnya tanggal 19 Desember 1948.

Lawatan sejarah selanjutnya dilakukan tanggal 29 sd 31 Mei 2023 ke Kota Bukittinggi dan Kabupaten 50 Kota. Istana Bung Hatta dan Rumah PDRI di Kota Bukittinggi menjadi tempat penting dalam sejarah PDRI karena menjadi tempat pertama para tokoh PDRI mengambil keputusan besar dalam aksi “Bela Negara”. Nagari Halaban di 50 kota juga menjadi tujuan lawatan sejarah ini karena menjadi daerah tempat terbentuknya kabinet PDRI dengan ketua Syafruddin Prawiranegara pada tanggal 22 Desember 1948. Lawatan sejarah berikutnya di 50 Kota menuju ke Nagari Situjuah Batua tepatnya Taman Makan Pahlawan Lurah Kincia dan Taman Makam Pahlawan di Nagari Situjuah Gadang yang menjadi saksi dari Peristiwa Situjuah. Peristiwa Situjuah yang terjadi tanggal 15 Januari 1949 di Nagari Situjuah Kabupaten 50 Kota  adalah rangkaian sejarah dalam mempertahankan Kedaulatan Republik Indonesia yang terjadi pada masa PDRI.