Warta Edisi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) Dari Provinsi Sumatera Barat, Tari toga


22 Juni 2021 19:05:23 WIB

Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda Indonesia (WBTbI)

Dari Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2014

No registrasi : 201400091

Domain : Seni Pertunjukan

Maestro : Marhasnida

Kategori Karya Budaya : Seni Tradisi

Lokasi Karya Budaya : Siguntua Kabupaten Dharmasraya

Pengampu Budaya : Etnis Minangkabau

Deskripsi :

Tari toga merupakan tarian tradisonal warisan kerajaan Siguntur. Secara etimologis tari toga berasal dari kata togaan yang dalam bahasa Siguntur berarti "larangan". Unsur utama Tari Toga adalah penari, pendendang, dan pemusik. Sementara sebagai pelengkap dibutuhkan seorang raja, hulu balang, dayang-dayang, dan terdakwa. Tari Toga menceritakan seorang yang baik hati bernama Sutan Elok yang mati ditanduk kerbau. Si pemilik kerbau bernama Bujang Salamaik dibawa kehadapan raja untuk diadili. Selanjutnya raja mengeluarkan titah agar dia dihukum pancung.

Tari ini merupakan tari resmi kerajaan sejak zaman Kerajaan Dharmasraya (Hindu Budha) hingga Kerajaan Siguntua (Islam). Tari ini dipakai dalam penobatan raja (batagak gala), pesta perkawinan keluarga kerjaan, upcara mandi anak raja, perayaan kemenangan pertempuran, dan gelanggan mencari jodoh putri raja.

Tari Toga nyaris hilang ketika Belanda masuk Siguntur pada tahun 1908 dengan diambilnya benda kerajaan termasuk tambo (riwayat tertulis) dan aktivitas kesenian kerajaan termasuk tari toga dilarang, dan dihidupkan kembali pada tahun 1989 oleh Tuan Putri Marhasnida, salah seorang pewaris Kerajaan Siguntua. Pertama kali pada tahun 1990 ditampilan di Radio Republik Indonesia (RRI) Padang dan ditampilkan dalam berbagai acara kerajaan Siguntua.

Alat musik yang dimainkan adalah momongan, kemong, gong, canang, dan gandang. Karena masih berhubungan dengan Minangkabau dan Melayu, beberapa gerak tari ini mirip dengan tari Minangkabau dan Melayu.

Tari Toga dengan dendang Bujang Salamaik hanya satu dari beberapa dendang lainnya pernah hidup di Kerajaan Siguntua yang dilantunkan dalam tari toga. dendang lainnya seperti dendang Ameh hanya diingat oleh generasi yang tinggal judulnya tanpa mengetahui isi dendangnya.

Sumber Info dan Foto :

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=91

Buku Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Penetapan Tahun 2014

Screenshoot Video Trailer Documentary Tari Toga Dharmasraya West Sumatra

https://www.youtube.com/watch?v=RcbcAnceEWo&t=7s

sahdieng.blogspot.com