Workshop Seni Ukir Tradisional, Upaya Regenerasi dan Warisan Budaya Ditengah Perkembangan Zaman
Dalam upaya peningkatan kualitas kesenian di Sumatera Barat. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Sumatera Barat, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi dengan mengundang utusan perwakilan Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan workshop tahun 2021 dibagi menjadi beberapa bagian yaitu workshop desain grafis berbasis IT, workshop teater, workshop komposisi musik, wokshop tari dan workshop seni ukir Minangkabau.
Pelaksanaan workshop merupakan program kegiatan UPTD Taman Budaya Sumatera Barat yang dikelola oleh seksi produksi dan kreasi seni sebagai bengkel dalam meningkatkan dan memajukan kebudayaan serta kesenian di Sumatera Barat. Kegiatan lain dalam seksi ini adalah sarasehan, seminar dan eksperimen.
Workshop Seni Ukir Tradisional merupakan pelaksanaan workshop terakhir yang dilaksanakan dari 5 workshop sebelumnya untuk seluruh kota/kabupaten yang dilaksanakan pada 9 hingga 10 April 2021 dengan menghadirkan narasumber yang telah berpengalaman pada bidang musik tradisi yaitu Drs.Erizal, M.Pd, Drs.Irwan M.Sn, dan Drs.Erizaldi
Kegiatan workshop kabupaten/kota yang terdapat di Sumatera Barat. Untuk memaksimalkan kegiatan, UPTD Taman Budaya Sumatera Barat meminta langsung kepada daerah untuk dapat mengirimkan pelaku kreatif di bidang musik sehingga materi dan praktek yang disampaikan dapat terealisasi dengan baik serta merata ke seluruh wilayah di Provinsi Sumatera Barat.
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya melihat perkembangan komposisi musik, dan kelompok penggiatnya beberapa tahun terakhir ini cukup mangalami peningkatan secara kuantitas, namun secara signifikan belum dibarengi dengan peningkatan dari sisi kualitas.
UPTD Taman Budaya dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni ukir tradional Minagkabau merencanakan sebuah model ilmu
terapan yang berkait dengan seni ukir yang praktiknya berbeda. Seni ukir tak lagi pada kayu semata, namun bisa diaplikasikan pada media lain.
Merealisasikan konsep kerja ini maka perlu direncanakan sebuah kegiatan dalam bentuk bengkel kerja di bidang seni ukir tradisinal Minangkabau yang penerapannya pada media selain kayu seperti yang menjadi kebiasaan selama ini. Dalam proses pelaksanaan workshop ini ada beberapa hal yang ingin dicapai, pertama melestarikan seni ukir tradsional Minangkabau, kedua menjadi ukiran Minangkabau lebih aplikatif dengan berbagai media sehingga dapat memicu
ekonomi kreatif. Pewarisan seni ukir secara kreatif pada generasi muda dengan bahan murah yang dapat diperoleh dengan mudah dari lingkungan sekitar.
Harapan dari pelaksanaan kegiatan workshop seni ukir tradisional ini adalah meningkatkan Memperkenalkan dasar-dasar ukir tradisi Minangkabau pada generasi muda untuk diaplikasikan pada berbagai media. Menciptakan proses-proses kreatif yang terkait dengan seni ukir minangkabau menuju industri kreatif. Dan membentuk regenerasi yang kreatif dan inovatif dalam mempertahankan dan melestarikan warisan budaya.