Urak Balabek, Tradisi Pengangkatan Guru Silek di Padang
Urak balabek, merupakan upacara pengangkatan guru silek di Kota Padang. Upacara ini di adakan di depan kantor KAN Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang dengan melibatkan 9 tapian dalam wilayah adat Pauah IX. Acara ini berlangsung tiga hari, mulai dari tanggal 27 sd 29 Februari 2020. Hari pertama merupakan hari pembukaan yg dimulai dari jam 08.00 pagi, dengan prosesi arak-arakan (anak sasian/pelatih) yang akan diangkat jadi guru tuo, guru gadang jo guru kako, sampai ka niniak mamak pandeka, bundo kanduang, KAN Pauah IX serta pangulu tapian yang di arak dengan bendi dari KAN Pauh limo ke KAN Pauh IX Kec. Kuranji. Arak-arakan ini dengan rute KAN Pauh limo dilanjutkan ke kampung pinang, Kuranji, balimbiang, sungai sapiah, bayypas, dan berakhir di kantor KAN Pauah IX. Pada hari pertama ini juga dilakukan penyembelihan kabau nan gadang tando alek nagari ka dimulai. Acara pembukaan dilaksanakan pada malam hari tanggal 27 Februari 2020 pada jam 21.00 wib, yang dihadiri oleh Wakil Walikota Padang dan 5 orang anggota DPRD Kota Padang, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang , Ketua IPSI Sumbar dan IPSI Kota Padang. Acara Urak Balabek ini, dibuka oleh Wakil Walikota Padang. Banyaknya pesan-pesan yang beliau sampaikan untuk melestarikan Seni dan Budaya. Pemerintah Kota Padang yang akan mencanangkan setiap kecamatan yang ada di Kota Padang harus ada satu ivent yang akan dijadikan ikon pariwisata dan budaya sehingga seni dan budaya di Kota Padang tetap lestari dan bisa menghindari generasi muda dari berbagai penyakit masyarakat (pekat) seperti LGBT, miras, narkoba, jambret, perampokan, tawuran dan lain sebagainya. Pelaksanaan urak balabek, setiap guru tuo yang akan diangkat harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Pernah belajar silat dari seorang guru sebelumnya (silek duduk/silek lidah/silat tagak/silat secara fisik) 2. Telah menikah (ketek banamo gadang bagala) atau telah di terima oleh orang limo suku 3. Tidak melanggar adat (kawin sasuku/pernah malakukan cemo/perbuatan yang tidak terpuji dalam nagari) 4. Memenuhi rukun dan syarat untuk di angkat menjadi guru (adat di isi limbago dituang). Dalam hal ini adat diisi limbago di tuang, sebagai syarat untuk diangkat menjadi seorang guru silat antara lain adalah: 1. Membuat sikunik apik ayam lengkap dengan telur ayam. 2. Membuat sikunik sirih. 3. Mengisi uang adat.Di samping itu di Pauh IX ada empat tingkatan guru dalam silat. Berawal dari anak sasian/asisten pelatih (orang kepercayaan guru dalam mengajar silat) kemudian di angkat menjadi seorang guru tuo, kemudian menjadi guru gadang, guru kako serta tingkatan paling tinggi menjadi niniak mamak pandeka. Dalam upacara pengangkatan guru silat ini, malewakan gala seorang guru dilakukan dengan mangilek an padang yang di saksikan bersama-sama dalam alek nagari urak balabek tersebut. Perubahan status seorang guru akan berjalan otomatis misalnya anak sasian yang dikilek an padang oleh guru tuo, anak sasian akan berubah status menjadi guru tuo. Guru tuo yang mangilek an padang anak sasian status nya naik menjadi guru gadang, guru gadang yang mangilek an padang guru tuo akan berubah status menjadi guru kako, guru kako yang mangilek an padang guru gadang status nya berubah menjadi niniak mamak pandeka. Niniak mamak pandeka adalah jabatan tertinggi seorang guru dalam wilayah adat Pauh IX, dan merekalah yang bertugas untuk menyelesaikan masalah adat dan masalah antar guru silat yang sering disebut dengan istilah "kusuik ka manyalasaian,karuah ka manjaniahan.
Ditulis/Dilaporkan Oleh :
Yosi Nofa, S.Sn
Pamong Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat