Disbud Sumbar Adakan Lomba Cerita Rakyat Se-Sumatera Barat
Padang, Cerita rakyat adalah sebuah warisan budaya tak-benda yang sangat populer di Sumatera Barat. Setiap daerah memiliki cerita rakyat yang kaya dengan nilai-nilai pendidikan. Namun, seiring dengan gencarnya tekanan budaya global, cerita-cerita tersebut mulai menghilang, karena kurangnya upaya pendokumentasian dan pelestariannya dalam bentuk tertulis. Atas Dasar inilah Dinas Kebudayaan mengadakan kegiatan Lomba Cerita Rakyat Lokal Se-Sumatera Barat.
Disela-sela pembukaan kegiatan ini di Padang (25/10), Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat Drs. Taufik Effendi, S.Pd, MM mengatakan bahwa, pada era kemajuan informasi teknologi saat sekarang ini, Kebudayaan Minangkabau sudah mengalami kepunahan. Menurutnya, jika masyarakat Minangkabau itu sendiri yang tidak mempertahankan budaya Minangkabaunya maka budaya-budaya di Minangkabau ini akan hilang, salah satu upayanya adalah dengan membiasakan penggunaan bahasa Minang dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut Taufik Efendi menjelaskan, agar bahasa Minangkabau tersebut tidak mengalami kepunahan, diharapkan para orang tua harus mengajarkan anak-anaknya untuk berbahasa Minang sejak usia dini.
“ jadi salah satu upaya kita Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat untuk melestarikan Minangkabau, Melestarikan Minangkabau itu salah satunya bahasanya,” ujar Taufik Efendi.
Taufik Efendi menambahkan, melalui Lomba Penulisan Cerita Rakyat Lokal diharapkan nilai-nilai kebudayaan di Minangkabau dapat di lestarikan, sehingga filosofi Minangkabau Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu Kabid Sejarah Adat dan Nilai Tradisi Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Januarisdi sekaligus ketua panitia pelaksana mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk melestarikan nilai – nilai yang terkandung dalam kebudayaan di Minangkabau kepada para generasi muda di Sumatera Barat. Selain itu melaltih para peserta untuk menulis dalam bahasa Minangkabau.
“Ada tiga yang harus diperhatikan, pertama melestarikan nilai-nilai budaya Minangkabau yang sebagian besar di transmisikan lewat cerita rakyat, setiap cerita ada pesan, pesan-pesan itu adalah budaya dan moral, kita ingin menginventarisasikan ribuan cerita-cerita rakyat dan kegiatan ini wadah baru untuk memulai secara serius melestarikan bahasa Minang,” terang Januarisdi.
Lomba penulisan cerita rakyat dikuti berbagai daerah dari seluruh Sumatera Barat. Setiap karya yang masuk dari kabupaten/kota diseleksi lebih dulu oleh panitia Provinsi. Panitia memilih 50 (lima puluh) karya yang memenuhi syarat untuk diikutkan dalam lomba. Penulis dari kelimapuluh cerita tersebut diikutkan dalam lokakarya penulisan cerita rakyat selama tiga hari. Karya-karya tersebut kemudian disunting (diedit), dilengkapi dengan ilustrasi dan diterbitkan dalam bentuk buku kumpulan cerita rakyat Sumatera Barat.
"Sebelumnya terdapat 150 karya tulis yang masuk dan dari hasil seleksi 50 karya yang berhak untuk diperlombakan. Perserta nantinya akan di pilih 6 karya tulis yang terbaik. Total hadiah berjumlah 30 juta rupiah," tutup Janurisdi.