Dari Bimtek Museum, Menghidupkan Museum Dengan Kreatifitas


24 Juni 2019 05:10:51 WIB

Persoalan pelik yang dihadapi museum, adalah soal sepinya pengunjung, koleksi yang terbatas dan seabrek masalah lainnya. Di sisi lain museum juga digambarkan sebagai satu wadah kematian, sekedar menyimpan artefak masa lalu sehingga museum terkesan menjadi penyimpan jejak masa lalu untuk sekedar dilap-lap saja.

Bila kita memahami bahwa museum menyimpan nafas kehidupan dan mesti tetap hidup, karena disana akan berlabuh cerita peradaban masa lalu, masa kini dan masa datang. Rantai itu tak boleh putus karena sebuah tafsir yang sempit tentang museum, apalagi pengabaian karena kurangnya pemahaman terhadap hal ini.

Ekslusifitas, yang selama ini menjebak petugas museum dalam wacana sempit telah berakhir. Paradigma itu telah berubah dengan kebijakan pemerintah, bahwa museum harus dikelola secara terbuka dengan melibatkan banyak pihak menjadi darah baru bagi denyut museum yang lebih hidup.
Berangkat dari adagium MInangkabau, "cancang tagelek jadi ukia, baju dipakai usang adaik di pakai baru", adagium ini adalah suatu yang menghidupkan, proses kreatif dalam berbagai pengelolaan agar museum kehadirannya tersadari oleh masyarakat banyak sebagai sesuatu tempat singgah dari peradaban yang berjalan dan mereka ada di dalam dan terlibat sebagai pelakunya.

Museum secara kreatif harus hidup dan dihidupkan oleh masyarakat pendukungnya dengan kreatifitas. Kreatifitas yang hidup.

Maindset kinerja berbasis anggaran sudah harus dikesampingkan, fenomenanya harus dibalik, kreatifitas justru yang akan mendatangkan anggaran itu sendiri tanpa diminta. 
Membangun isu, membuat narasi menarik serta menghidupkan berbagai aktifitas tradisional dalam bentuk permainan yang melibatkan masyarakat bisa menjadi pilihan. Tak perlu berfikir besar kecil saja, tapi kongkrit. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghidupkan museum, soalnya hanya ada keinginan ke arah itu atau tidak. Hal utama dalam mewujudkan hal itu adalah kesungguhan hati dalam mengelola museum. Museum harus dikeliola dengan cinta.

Bimtek museum yang dilaksanakan oleh bidang WBBM Dinas Kebudayaan Sumbar selama dua hari, yang mengusung sebuah tema mewujudkan museum sebagai media ekspresi budaya, adalah sebuah daya hidup bagi pengelolaan museum di masa depan. Semoga

Ditulis Oleh: Syuhendri, M.Sn

Pamong Budaya Sumatera Barat