Sosialisasi Warisan Dunia TBO Sawahlunto


01 November 2019 14:56:12 WIB

Padang (1/11) Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, bidang Warisan Budaya dan  Bahasa Minangkabau menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto sebagai warisan dunia. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari mulai dari tanggal 31 Oktober s/d 01 November 2019 di Hotel Roky Padang. Peserta berasal dari utusan tokoh masyarakat, pelaku budaya, dan guru silek Kabupaten/Kota Se-Sumatera Barat. 
Dalam sambutannya disela-sela acara pembukaan, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abid menyatakan,  Kota Sawah Lunto sebagai Kota kecil telah berhasil meraih warisan dunia,  semoga Kabupaten/Kota lain yang ada di Sumatera Barat juga berusaha untuk menjadikan mencari peninggalan sejarah dan budaya daerahnya sebagai warisan dunia. Selain itu, beliau juga menghimbau agar kita sebagai warga negara Indonesia mencintai produk daerah sendiri. “kalau kita menggunakan kain batik, pakailah kain batik daerah kita, kalau kita minum kopi, minumlah kopi kita sendiri,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memicu semangat masing-masing pemerintah daerah untuk memajukan kesenian dan kebudayaan kedepan. Peran pemerintah sebagai fasilitator masyarakat, diharapkan dapat mengakomodir tumbuhnya semangat dan kreatifitas seniman dan budayawan dalam  menghadapi tantangan zaman di era global dengan mengembangkan seni dan budaya yang ada di Sumbar.
Disbud Sumbar mendatangkan Narasumber dari praktisi museum Yunus Arbi, penggerak Warisan Dunia di Kota Sawah Lunto, Rahmat Gino dan Drs. H. Muasri dari IPSI Provinsi Sumatera Barat. 
Melalui kegiatan ini diharapkan semua peserta mampu meneruskan informasi yang telah mereka peroleh  setelah sampai di Kabupaten/Kota masing-masing. Setelah itu diharapkan bisa mengusulkan Warisan Dunia baik cagar budaya maupun warisan budaya tak benda dengan melakukan kajian-kajian yang komprehensif seperti apa yang sudah dipaparkan oleh pemateri yang sudah sukses menjalaninya. Kesungguhan, keseriusan dan fokus sangat diperlukan untuk mewujudkan pengusulan Warisan Dunia ini.


Diberitakan oleh:
Yosi Nofa, S.Sn
Pamong Budaya Sumatera Barat