Duta Budaya Sumatera Barat 2019 : Mancari Bijo Nan Katumbuah, Mamiliah Tampang Nan Kajadi


13 November 2019 09:35:58 WIB

Pemilihan Duta Budaya Sumatera Barat tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 08 sd 11 November 2019 di hotel Rocky Padang oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat melalui bidang Kesenian dan Diplomasi Budaya. Kegiatan ini dimulai dengan pembekalan ilmu tentang agama, seni, budaya serta materi lainnya terkait karakter dan budaya utamanya Minangkabau dari tanggal 07 sd 09 November 2019. Narasumber pada pembekalan ini adalah Prof. Dr.Ir. Raudhah Thaib, M.P, Buya Masoed Abidin, Dr. Yulizal Yunus, M.Si dan Trisna Putra, SS, MSC.

Calon Duta Budaya Sumatera Barat ini adalah perwakilan dari kabupaten/kota di Sumatera Barat. Dari 19 Kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat hanya dua Kabupaten/kota yang tidak  mengikuti, yaitu Kabupaten Padangpanjang dan Mentawai.Peserta pemilihan duta budaya yang perempuan dinamakan Puti Bungsu sedangkan peserta yang laki-laki dinamakan Rang Mudo. Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk yang ketiga kali ini  pada tahun 2019 bertemakan "Mancari Bijo Nan Katumbuah, Mamiliah Tampang Nan Kajadi".
          Minggu malam,10 November 2019  dilaksanakan Grand Final Pemilihan Duta Budaya Sumatera Barat yang dibuka langsung oleh bapak Wakil Gubernur yaitu Bapak Nasrul  Abit. Beliau mengatakan bahwa "Kegiatan Pemilihan Duta Budaya ini sangat bagus dan sesuai dengan apa yg diinformasikan kepada saya tadi  sore. Dinas Kebudayaan adalah tempat bernaung seniman dan budayawan sumatera barat. Banyak niniak mamak atau Datuak yang sudah diberi gelar, lalu pergi merantau dan tinggal di rantau, bagaimana dengan anak kemenakan? Kebudayaan Minang memakai sistim matrinial, yaitu menurut garis keturunan ibu, sesuai dengan ajaran agama Islam. Harapan Saya semoga Duta Budaya Minang mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional".
        Sebelum acara dimulai, dilantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an oleh empat  calon Duta Budaya,  dua orang Puti bungsu yang berasal dari Kabupaten Solok Selatan dan Kota Payakumbuh, sedangkan dua orang Rang Mudo berasal dari Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Tanah Datar.
Malam Penentuan siapa yang akan terpilih jadi duta Budaya Sumatera Barat ini, adalah malam yang sangat mendebar-debarkan peserta. Pada malam tersebut penonton dihibur oleh atraksi dan talenta dari calon duta budaya sendiri, ada yg menampilkan pencak silat, tari piriang, pantun /pasambahan, musik dan saluang dendang. Jadi peserta bukanlah sembarangan orang bisa mengikutinya, betul-betul generasi yang punya ilmu pengetahuan dan pengalaman di bidang agama Islam, seni budaya, serta adat Minangkabau yang juga mampu berbahasa Minang dan Inggris.
Dari 17 pasang peserta yang terdiri dari Puti Bungsu dan Rang Mudo, yang dinobatkan menjadi Duta Budaya Sumatera Barat adalah 3 orang  Rang Mudo dan 3 orang Puti Bungsu. Juri pada pemilihan ini adalah ibu Wartawarti Nasrul Abit, Bapak Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto, Dr. Yulizal Yunus, M,Si, Dt. Rj, Bagindo, Mimi Roshita, M.Pd, dan Krisna Putra, SS, MBA. Menurut pengamatan juri Rang Mudo yang  dinobatkan adalah dari Kabupaten Pasaman, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Dharmasraya. Sedangkan Puti Bungsu yang dinobatkan adalah dari Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan serta Kabupaten Solok.    

Kegiatan ini dihadiri oleh para undangan yang yaitu Bupati/Walikota Se Sumatera Barat, Kepala Dinas Se Sumatera Barat, Keluarg peserta dan tamu lainnya.Kegiatan ini juga dihadiri oleh penyanyi pop legendaris Sumatera Barat Elly Kasim beserta istri Taufik Ismail Esiyati Yatim yang turut mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini.

Diharapkan Duta Budaya yang terpilih mampu menjadi garda terdepan dalam kebudayaan sertamengaplikasikan ilmunya di Kampung Halaman sendiri dan juga menginformasikan tentang agama, adat, dan seni budaya Minangkabau baik dalam daerah maupun luar daerah sehingga adat istiadat Minangkabau diketahui oleh masyarakat luas, dan generasi muda tidak terpengaruh oleh kemajuan zaman.

Ditulis oleh : Yosi Nofa, S.Sn

Pamong Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat