Film Padang Premiere di Visions du Réel, Festival Film Swiss Bukti Kinerja Investasi Bekraf untuk Film Dokumenter


22 April 2019 14:00:13 WIB

OLEH: FITRIA ABUZAH

Siaran Pers 39/Sipers/RO.II/HM.04/4/2019 

Bekraf, Jakarta - Film dokumenter Diary of Cattle karya dua sineas muda dari Padang David Darmadi dan Lidia Afrilita terpilih untuk dipertunjukkan pertama kalinya pada dunia di festival film prestisius Visions du Réel, yang merupakan salah satu festival utama film dokumenter dunia, pada tanggal 11 April 2019 di Nyon, Swiss.  

Kekuatan sinematis yang hampir sureal Diary of Cattle mengajak penonton untuk melihat kehidupan sapi-sapi yang sepanjang hari hidup di tempat pembuangan sampah di kota Padang. Cerita yang unik, cara bertutur yang orisinal dan gambar yang sinematis dari film ini telah menarik Visions du Réel untuk memilih film ini sebagai salah satu dari 39 film yang berkompetisi di durasi pendek dan menengah.  

Selain Diary of Cattle, sebuah proyek dokumenter Indonesia berjudul The Flame (Bara) tentang seorang petani yang ingin mempertahankan lahannya juga terpilih menjadi salah satu dari 10 proyek dokumenter yang dipresentasikan kepada pasar dunia di festival yang sama. The Flame disutradarai oleh sineas Makassar Arfan Sabran dan diproduseri oleh Gita Fara (Jakarta).  

“Diary of Cattle dan The Flame merupakan alumni dari workshop dokumenter IF/Then dan Docs By The Sea yang diselenggarakan oleh Bekraf dan In-Docs di tahun 2018. Programprogram ini merupakan investasi yang dilakukan Bekraf untuk meningkatkan kapasitas pembuat film dokumenter Indonesia dan untuk menghubungkan film dokumenter Asia Tenggara dengan pasar internasional.“ ujar Wakil Kepala Bekraf, Ricky Joseph Pesik saat konferensi pers Docs By The Sea Incubator di Gd. Kementerian BUMN Lt.15 (16/4).  

IF/Then yang mulai diselenggarakan Bekraf dan In-Docs di tahun 2018 dan Docs By The Sea yang mulai diselenggarakan di tahun 2017 telah membuahkan hasil yang signifikan. Meskipun film-film dokumenter yang telah didukung dua program ini belum mendapatkan distribusi di tingkat nasional, tetapi sambutan dunia internasional telah membuktikan kualitas dan kemampuan para sineas Indonesia dan Asia Tenggara.  

Untuk melanjutkan keberhasilan film-film dokumenter Indonesia dan Asia Tenggara di pasar internasional, Bekraf dan In-Docs menghadirkan Docs By The Sea Incubator, yang akan diadakan di Bali, tanggal 25 April–2 Mei 2019. Program ini akan menginkubasi 24 proyek dokumenter yang dianggap paling potensial—9 di antaranya berasal dari Indonesia— sehingga mereka dapat menarik pendanaan dan memperluas jangkauan distribusi di industri internasional.  

Program inkubasi ini memiliki 3 fokus/lab yaitu Storytelling, Editing dan Creative Producing. Awalnya program inkubasi dokumenter Bekraf hanya berfokus pada penceritaan dan editing, namun karena produser yang kompeten dari dalam negeri akan membawa banyak dampak positif bagi industri film dokumenter, maka Bekraf dan In-Docs menghadirkan lab baru yang khusus dibuat untuk memperkuat kemampuan para produser di Indonesia dan Asia Tenggara sehingga bisa berkompetisi lebih kuat di dunia internasional. 

Berikut daftar pencapaian IF/Then dan Docs By The Sea: 

2019

1. Film Diary of Cattle (Indonesia) berkompetisi di Visions du Reél, Swiss (Alumni Docs By The Sea 2018)

2. Film Diary of Cattle (Indonesia) mendapat tawaran distribusi dari Guardian (Alumni Docs By The Sea 2018)

3. Film Diary of Cattle (Indonesia) akan ditayangkan di Sheffield Doc / Fest (Alumni Docs By The Sea 2018)

4. Proyek dokumenter The Flame (Indonesia) terpilih untuk Pitching du Reél, yang merupakan bagian dari Visions du Reél, Swiss (Alumni Docs By The Sea 2018)

5. Film Soil Without Land (Thailand – sebelumnya berjudul No Boys Land) berkompetisi di Visions du Reél, Swiss (Alumni Docs By The Sea 2017)

6. Film Last Night I Saw You Smiling (Cambodia – sebelumnya berjudul White Building) berkompetisi di Visions du Reél, Swiss (Alumni Docs By The Sea 2017)

7. Film How Far I’ll Go (Indonesia) terpilih untuk diproduksi dan didistribusikan oleh Al Jazeera, sebuah jaringan televisi internasional (Docs By The Sea 2018)

8. Film Help Is On The Way (Indonesia) terpilih untuk berpartisipasi di Australian International Documentary Conference (Alumni Docs By The Sea 2018)

9. Film Under The Stars (Filipina) terpilih mendapatkan hibah IDFA Bertha Fund Classic untuk produksi film (Alumni Docs By The Sea 2018) 

10. Film Last Night I Saw You Smiling (Cambodia – sebelumnya berjudul White Building) memenangkan penghargaan NETPAC Award di International Film Festival Rotterdam, Belanda (Alumni Docs By The Sea 2017) 

 

2018

1. Film Future Cries Beneath Our Soil (Vietnam) memenangkan Silver Screen Award dari Singapore International Film Festival (Alumni Docs By The Sea 2017)

2. Film In The Claws Century Waiting (Filipina) berkompetisi di DOK Leipzig, Jerman (Alumni Docs By The Sea 2017)

3. Film An Elegy of Forgetting (Filipina) berpartisipasi di Dok Leipzig Co-Production Market 2018 (Alumni Docs By The Sea 2018)

4. Film Miss Universe Is In Jail (Filipina) mendapatkan hadiah Talent Development Prize di Dok Leipzig Co-Production Market 2018 (Alumni Docs By The Sea 2018)

5. Film Under the Stars (Filipina) berpartisipasi di IDFAcademy (Alumni Docs By The Sea 2018)

6. Film A Letter from Jejara (Myanmar) terpilih berpartisipasi di Tokyo Docs (Alumni Docs By The Sea 2017)

7. Film How Far I’ll Go (Indonesia) terpilih berpartisipasi di Tokyo Docs (Alumni Docs By The Sea 2018)

8. Film Bullet Laced Dreams (Filipina) memenangkan Best Pitch di Tokyo Docs dan mendapatkan hadiah tunai (Alumni Docs By The Sea 2018)

9. Film Midwives (Myanmar) memenangkan hibah pendanaan Gucci Tribeca Fund (Alumni Docs By The Sea 2017)

10. Film Midwives (Myanmar) memenangkan Best Asian Project di Docs Port Incheon, Korea dan mendapatkan pendanaan (Alumni Docs By The Sea 2017)

11. Touch The Colour (Filipina) memenangkan hibah Post Production Support dari Docs Port Incheon (Alumni Docs By The Sea 2018)

12. Film The Songbirds of Aceh (Malaysia) terpilih untuk berpartisipasi di Docs Port Incheon (Alumni Docs By The Sea 2018)

13. Film Press Play (Filipina) terpilih untuk berpartisipasi di Docs Port Incheon (Alumni Docs By The Sea 2018)

14. Film A War of Memories (Korea) mendapat penghargaan Special Jury Mention dari Busan International Film Festival (Alumni Docs By The Sea 2018) 

15. Turning 18 (Taiwan) terpilih berkompetisi di Busan International Film Festival (Alumni Docs By The Sea 2017)

16. Film Future Cries Beneath Oir Soil (Vietnam) premiere di DMZ Docs, Korea (Alumni Docs By The Sea 2017)

17. Film Don’t Talk About Freedom (Indonesia) mendapatkan hibah dari Ford Foundation (Alumni Docs By The Sea 2018)

18. Film Don’t Talk About Freedom (Indonesia) mendapatkan akuisisi dari Current Time (Alumni Docs By The Sea 2018)

19. Film How Far I’ll Go (Indonesia) mendapatkan hibah dari Ford Foundation USD 5.000,00 (Alumni Docs By The Sea 2018)

20. Film How Far I’ll Go (Indonesia) mendapatkan hibah IF/Then dari In-Docs dan Tribeca Film Institute (Alumni Docs By The Sea 2018)

21. Film Help Is On The Way (Indonesia) mendapatkan hibah dari Ford Foundation (Alumni Docs By The Sea 2018)

22. Film A Boarding School (Indonesia) mendapatkan hibah dari Ford Foundation (Alumni Docs By The Sea 2017)

23. Film Diary of Cattle (Indonesia) mendapatkan hibah IF/Then dari In-Docs dan Tribeca Film Institute IDR (Alumni Docs By The Sea 2018)

24. Film Songbirds of Aceh (Malaysia) mendapatkan hibah IF/Then dari In-Docs dan Tribeca Film Institute (Alumni Docs By The Sea 2018)

25. Film Bullet Laced Dreams (Filipina) mendapatkan hibah IF/Then dari In-Docs dan Tribeca Film Institute (Alumni Docs By The Sea 2018)

26. Film Turning 18 (Taiwan) terpilih berkompetisi di Sheffield Doc Fest, Inggris (Alumni Docs By The Sea 2017)

27. Film Aswang (Filipina) terpilih mendapatkan hibah IDFA Bertha Europe sebesar dengan co-production bersama Stray Dogs, sebuah rumah produksi dari Norwegia (Alumni Docs By The Sea 2017)

28. Kolaborasi antara MADE (rumah produksi Finlandia) dengan film Audio Perpetua (Filipina) dan film Last Night I Saw You Smiling (Cambodia – sebelumnya berjudul White Building) mendapatkan pendanaan co-production dari Krone Foundation sebesar (Alumni Docs By The Sea 2017). 

29. Film Soil Without Land (Thailand – sebelumnya berjudul No Boys Land) mendapatkan kesempatan presentasi di Pitching du Reél, Swiss 

 

2017

1. Film Aswang (Filipina) terpilih dipresentasikan di IDFA Forum (Alumni Docs By The Sea 2017)

2. Film A Boarding School (Indonesia) terpilih dipresentasikan di IDFA Forum (Alumni Docs By The Sea 2017)

3. Film A Boarding School (Indonesia) terpilih berpartisipasi di IDFAcademy (Alumni Docs By The Sea 2017)

4. Film It Wasn’t An Accident (Myanmar) terpilih berpartisipasi di IDFAcademy (Alumni Docs By The Sea 2017)

5. Film A Boarding School (Indonesia) diakuisisi oleh Al Jazeera Arabic

6. Film A Boarding School (Indonesia) mendapatkan pendanaan dari Kedutaan Denmark 

7. Land Without Soil (Thailand – sebelumnya No Boys Land) mendapatkan hadiah uang tunai dari Docs Port Incheon (Alumni Docs By The Sea 2017)

8. Future Cries Beneath Our Soil (Vietnam) mendapatkan hadiah uang tunai dari Docs Port Incheon (Alumni Docs By The Sea 2017)

9. Terrorist Whisperer terpilih untuk dipresentasikan di Docs Port Incheon (Alumni Docs By The Sea 2017)

10. It Wasn’t An Accident (Myanmar) mendapatkan hibah dana Asian Network of Documentary (Alumni Docs By The Sea 2017)

11. In The Claws Century Waiting (Filipina) berkompetisi di Busan International Film Festival (Alumni Docs By The Sea 2017) 

 

Tentang Bekraf

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf.

Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio. 

Tentang In-Docs

In-Docs adalah lembaga nirlaba yang berkomitmen untuk menciptakan budaya keterbukaan melalui film dokumenter. Sejak tahun 2002 In-Docs menyelenggarakan lokakarya, menemukan talenta baru, dan memproduksi film dokumenter di berbagai kota di Indonesia.

Saat ini In-Docs berfokus pada pembangunan infrastruktur dokumenter di Indonesia dengan menciptakan platform dan program yang menghubungkan film dokumenter Indonesia dengan industri internasional dan mitra strategis yang dapat memperluas jangkauan dan dampak dari film yang diproduksi. 

 

Kontak Media:

Mariaman Purba

Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Bekraf

T: +62 813 1750 6456 / +62 813 1148 7057

Email: mariaman.purba@bekraf.go.id

Website: www.bekraf.go.id 

 

In-Docs

T: +62 2992 2434

Email: info@in-docs.org

Website: www.in-docs.org 

 

sumber berita : http://www.bekraf.go.id