Silek Art Festival (SAF), Panjapuik Piutang Lamo


23 Agustus 2018 13:14:53 WIB

Padang (23/8) Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat kian gencar melakukan promosi kegiatan Silek Art Festival (SAF) keberbagai media, promosi dilakukan melalui media cetak maupun elektronik jelang pembukaan kegiatan tersebut pada tanggal 7 September mendatang.

Pada pukul 08.30 di lantai 5 Dinas Kebudayaan, dilaksanakan wawancara live dalam program dialog khusus Padang TV bersama Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Penjabat Setda Provinsi Sumbar Nasir Ahmad dan Kadisbud Sumbar Gemala Ranti.
Meski dilakukan ditengah gerimis yang turun dan suasana mendung, tidak menyurutkan semangat para petinggi Sumbar tersebut untuk tetap melakukan wawancara pada lantai tertinggi Dinas Kebudayaan itu, latar pantai dan gunung Padang yang sangat indah dan mempesona menjadi daya tarik tersendiri bagi pemirsa yang menyaksikannya.
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan, even ini harus dimanfaatkan sebagai sarana untuk melestarikan dan menumbuhkan kembali nilai-nilai tradisi Minangkabau, khususnya silek.
"Melalui SAF kita harapkan sasaran silek yang ada kembali bersemangat, berbenah diri dan aktif melakukan latihan-latihan", harapnya.
Gubernur menegaskan, kegiatan ini harus dapat terlaksana dan terdokumentasi dengan baik karena kegiatan ini bisa berdampak positif juga pada sektor ekonomi dan sektor lainnya. "Silek bisa di teaterkan sebagai satu bentuk nilai seni yang indah serta memiliki nilai jual yang tinggi bagi  pariwisata Sumbar", tambah Gubernur.

Kepala Dinas Kebudayaan Gemala Ranti mengatakan, persiapan kegiatan sudah mencapai 85 %, para kurator dan panitia provinsi melakukan rapat secara terus menerus agar even ini terlaksana dengan maksimal.
"Kita berkeinginan agar kegiatan SAF ini dapat terlaksana dengan hasil yang memuaskan dan Dinas Kebudayaan menargetkan kegiatan ini bisa dilakukan setiap tahun, seperti kegiatan Tour De Singkarak sebagai even nasional tahunan dibawah naungan Dirjen Kebudayaan Pusat dan diikuti oleh 18 Kabupaten Kota yang ada di Sumbar", tegasnya.
Sementara itu penjabat Setda Provinsi Sumbar, Nasir Ahmad yang juga merupakan tokoh silek mengatakan, keberadaan silek tradisi sekarang ini sudah mulai terancam punah dengan semakin berkurangnya Tuo-Tuo Silek serta kurangnya minat generasi muda dalam mempelajari ilmu beladiri yang menjadi ciri khas orang Minang dan lebih menyukai silat prestasi dan ilmu beladiri lainnya.
Menurutnya, Tuo-Tuo silek(sepuh silat) harus didukung oleh setiap elemen masyarakat agar kembali bersemangat mengajarkan silek ini dengan baik. Tuo silek diharapkan dapat menyesuaikan metode pembelajaran dengan kondisi sekarang tanpa mengurangi nilai filosofi dan ma'rifat dari silek itu sendiri.
"Dengan SAF ini Tuo-Tuo silek diharapkan ditampilkan sehingga silek tradisi dengan berbagai macam alirannya dapat dilihat oleh masyarakat luas dan didokumentasikan dengan baik", harapnya.
Semakin berkurangnya jumlah Tuo Silek karena faktor umur mereka yang sudah tua, berkurangnya minat anak muda dalam mempelajari silek, faktor kemajuan zaman, pengaruh budaya luar, merupakan faktor utama yang menjadi pemicu Silek Tradisi semakin hari kian ditinggalkan.
"Melalui SAF ini kita berharap Tuo-Tuo Silek dan anak muda kembali bersemangat dalam mengajarkan dan mempelajari silek tradisi Minang ini sebagai salah satu kekayaan budaya di Sumatera Barat", pinta Gubernur pada sesi akhir wawancaranya di Padang TV.
Kegiatan SAF ini sedianya akan dilaksanakan secara bertahap pada 8 daerah kabupaten dan kota, dimulai dari kota Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Sawah Lunto, Payakumbuh, Kabupaten Tanah Datar, Pesisir Selatan, dan Padang Pariaman.
Wawancara diakhiri dengan penampilan silek yang diperagakan oleh Gubernur Sumbar, Penjabat Setda Provinsi Sumatera Barat dan beberapa orang Tuo Silek tradisi Minang yang telah melanglang buana sampai ke mancanegara. (mrb)