Silek Art Festival (SAF)


18 Agustus 2018 17:16:07 WIB

"Lahinyo Silek Mancari Kawan, Batinnyo Silek Mancari Tuhan"

Padang- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan akan menggelar iven Nasional dan Internasional. Kegiatan tersebut adalah kegiatan Festival Silek yang akan dilakukan secara maraton pada 8 daerah Kabupaten Kota yang telah terpilih sebagai tuan rumah. Silek Art Festival (SAF) adalah kegiatan yang digadang-gadang dapat kembali membangkitkan minat masyarakat terutama generasi muda terhadap budaya silek yang dewasa ini sudah mulai ditinggalkan dan kurang diminati oleh generasi muda. Eksistensi silek sebagai budaya Minang seakan mulai tersaingi oleh ilmu beladiri lainnya seperti karate, taekwondo, wushu dan lain sebagainya. Berbagai faktor penyebabpun terus dikaji dan ditelusuri mulai dari faktor kemajuan zaman, kurangnya dukungan dari keluarga, pengaruh budaya asing, tidak ada lagi budaya lalok di surau, dan lain-lain.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit dalam wawancaranya di TVRI Sumbar pada Sabtu (18/8) pukul 15.00-16.00 Wib menyampaikan bahwa, kegiatan SAF ini diharapkan mampu membangkitkan kembali minat anak-anak Minangkabau terutama generasi muda untuk kembali mempelajari silek. Melalui kegiatan ini diharapkan Bupati, Walikota, Camat dan sampai ke Walinagari dapat saling berkolaborasi dalam membangkitkan kembali silek ini. Diantaranya mendorong pembentukan sanggar-sanggar dan melakukan festival serta even-even ditingkat kabupaten/kota.

"pelaksanaan SAF ini diharapkan mampu membentuk karakter generasi muda yang memiliki semangat juang, sportivitas dan terhindar dari penyalahgunaan Narkoba. Silek sebagai salah satu budaya beladiri tradisional dapat menjadi kontrol sosial melalui peraturan yang dibuat oleh sanggar-sanggar yang ada di daerah", jawab Nasrul Abit Ketika ditanya mengenai manfaat kegiatan SAF ini bagi masyarakat Sumatera Barat terutama generasi muda.

Sementara itu Kadisbud Sumbar Gemala Ranti mengatakan, persiapan SAF sudah mencapai 80 % dan sosialisasi terus dilakukan melalui media baik cetak maupun elektronik. Beliau berharap bahwa pestarian nilai-nilai budaya memang terjadi melalui even ini, kegiatan ini dapat memajukan kebudayaan, melalui SAF filosofi silek kembali diketahui secara mendalam oleh pelaku dan penikmat silek itu sendiri yaitu "Lahinyo Silek Mancari Kawan, Batinnyo Silek Mancari Tuhan" (Secara Lahir Silat Mencari Teman, Secara Batin Silat Mencari Tuhan).

"Kedepan disbud Sumbar akan mengadakan kegiatan sendiri yaitu festival silek ditingkat Provinsi yang akan diikuti oleh sasaran silek  terbaik dari daerah kabupaten dan kota se-Sumatera Barat", terangnya.

Direktur SAF Indra Yuda mengatakan dalam konsep Indonesiana kegiatan ini merupakan sinergi antara Pemrov Sumbar dengan pemerintah pusat terutama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurutnya, kedepan diharapkan juga ada peningkatan sinergi antara sanggar dengan sanggar sehingga even ini dapat berjalan lancar dengan hasil yang maksimal. 

Pada sesi akhir acara dialog khusus, Wagub Sumbar menghimbau agar semua stakholder yang terlibat dapat saling bekerjasama, dukungan dari Bupati dan Walikota yang daerahnya terpilih sangat dibutuhkan untuk ikut serta mensosialisasikan kepada masyarakat dan menghimabau masyarakat menonton acara ini secara bersama-sama walaupun daerahnya belum tetpilih pada kesempatan sekarang ini. 

"Daerah-daerah yang jadi tuan rumah harus dapat memberikan kontribusi terbaiknya. Semoga kegiatan ini berimbas pada sektor-sektor lain seperti pariwisata, kuliner dan sektor ekonomi lainnya sehingga kunjungan wisatawan baik lokal maupun internasional semakin meningkat ke Summatera Barat", harapnya.

Kegiatan SAF ini sedianya akan digelar pada tanggal 7 September -30 November 2018 pada 8 daerah kabupaten kota yang telah terpilih melalui seleksi yang telah dilakukan oleh pemrov Sumbar melalui Dinas Kebudayaan dan Kementrian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia melalui program Indonesiana.

 Indonesiana adalah platform pendukung kegiatan seni budaya di Indonesia yang bertujuan untuk membantu tata kelola kegiatan seni budaya yang berkelanjutan, berjejaring, dan berkembang. Indonesiana diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Indonesiana dikerjakan dengan semangat gotong royong dan dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kepedulian dan kepentingan atas pemajuan kebudayaan di Indonesia. (mrb)