Nilai Matrilineal Tergerus, Disbud Sumbar Adakan Lokakarya Pemangku Adat


11 Agustus 2018 09:30:40 WIB

Padang (9/8), Dinas kebudayaan melalui Bidang Sejarah, Adat dan Nilai-Nilai Tradisi kembali menggelar kegiatan pelestarian kebudayaan Minangkabau melalui kegiatan Lokakarya  "Pelestarian dan Aktualisasi Nilai-Nilai Matrilineal". Kegiatan tersebut dilaksanakan pada sebuah hotel di padang pada hari kamis hingga sabtu tanggal 9 s.d 11 Agustus 2018.

Kegiatan lokakarya yang bertemakan "Marajuik Banang Sauleh, Mangumpa Tali Pambuhua" ini diikuti oleh utusan dinas atau bidang kebudayaan Kabupaten/Kota, Bundo Kanduang, perangkat Nagari dan pemangku adat dari daerah kabupaten kota yg ada di Sumatera Barat.
Dalam sambutannya Kepala Bidang Sejarah Adat dan Nilai-Nilai Tradisi, Drs. Januarisdi, M.Lis mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya pelestarian nilai-nilai Matrilineal Minangkabau sebagai salah satu kearifan lokal yang menjadi identitas suku bangsa Minangkabau itu sendiri. " Perkembangan zaman dan tekanan budaya global melalui arus teknologi informasi yang tidak mengenal jarak ruang dan waktu dewasa ini tidak bisa dipungkiri telah menggerus nilai-nilai Matrilineal yang ada di Minangkabau", ungkapnya.
Nilai-nilai Matrilineal sangat identik dengan penarikan garis keturunan berdasarkan garis keturunan ibu dan mempunyai pola menetap Matrilokal, tempat tinggal secara berkelompok dalam satu keturunan berdasarkan garis keturunan ibu.
"Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang sistem kekerabatan matrilineal (garis keturunan ibu) dan pewarisan sako dan pusako berdasarkan nilai-nilai Matrilineal yang ada" tegasnya.

Kegiatan lokakarya dilakukan selama 3 hari dalam bentuk ceramah dan diskusi dengan Narasumber yang berasal dari pakar/pemangku adat dari Provinsi Sumatera Barat, Akademisi dalam bidang sosiologi dan Antropologi, pakar/praktisi teknologi informasi dan pejabat pemerintah provinsi Sumatera Barat. Satu hal yang menarik perhatian dari pelaksanaan kegiatan sekarang berbeda dengan kegiatan sebelumnya adalah kali ini Dinas Kebudayaan mendatangkan seoramg Narasumber dari seorang ulama yang berasal dari Aceh yang akan melihat aktualisasi nilai-nilai Matrilineal dari perspektif agama Islam.
Peningkatan pemahaman tentang aktualisasi nilai-nilai Matrilineal ini diharapkan dapat menjadi pemacu semangat bagi pemangku adat, perangkat nagari dan pemerintah kabupaten/kota untuk kembali memperbaiki sistem dan tata nilai Matrilineal yang sudah mulai tergerus oleh nilai-nilai yang datang dari luar. (mrb)