Provinsi Sumatera Barat Hadiri Peluncuran Kenduri Swarnabhumi: Peradaban Sungai Batanghari Dulu, Kini, dan Nanti


18 Agustus 2022 17:27:09 WIB

Sebagai upaya tindak lanjut Undang – Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan bersama sejumlah pemerintah daerah di Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi melaksanakan peluncuran Kenduri Swarnabhumi di Provinsi Jambi pada tanggal 12 Agustus 2022 bertempat di depan rumah dinas Gubernur Jambi yang berada di Aliran Batang Hari dengan pesona jembatan Gentala Arsy. Dihadiri oleh tim direktorat Jenderal Kebudayaan dalam hal ini Sekretaris Jenderal Kebudayaan, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktur Film, Seni Media dan Musik beserta jajaran, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat,Gubernur Jambi, Wakil Gubernur Jambi beserta jajaran Pemerintah Provinsi Jambi, Kepala Bidang Warisan Budaya dan Bahasa Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat mewakili Gubernur Sumatera Barat, Perwakilan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dan Sijunjung Provinsi Sumatera Barat, Budayawan, Seniman serta masyarakat Kota Jambi.

Kegiatan pertama dilaksanakan pada sore hari di Jembatan Gentala Arisy yang melintasi sungai batang hari. Rangkaian kegiatan diantaranya penyerahan Pataka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan kepada kepada Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat yang menandai diluncurkannya Kenduri Swarnabhumi Kenduri Swarnabhumi yang mengangkat tajuk utama: Peradaban Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti. Slogan kegiatan tersebut adalah “Cintai budaya kita lestarikan sungai, Cintai sungai kita lestarikan budaya”.Kemudian dilaksanakan  “Gebyar Mahardika” Pemasangan Bendera Merah Putih disepanjang jembatan yang melibatkan berbagai unsur pemerintahan,organisasi, serta masyarakat lintas etnis di Provinsi Jambi sebagai simbolik menyambut HUT RI ke 77 dan menggelorakan kembali semangat perjuangan.

Kenduri Swarnabhumi adalah upaya menghubungkan kembali, menyebarkan luas, dan memperkuat peradaban yang tumbuh dan berkembang dengan berbagai kegiatan di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari. Sungai menjadi bagian penting bagi manusia. Sungai merupakan jalur transportasi yang menghubung-rangkaikan satu lokasi dengan lokasi lainnya. Selain itu, sungai juga menyimpan ragam bahan baku kehidupan manusia; ikan dan berbagai binatang yang ditangkap untuk disantap; pasir untuk membangun rumah dan gedung-gedung; emas yang ditambang untuk dijadikan perhiasan serta melengkapi ambisi-ambisi keduniawian; dan hal-hal lainnya yang beragam. Dengan demikian, sungai bukan hanya berupa aliran air dari hulu ke hilir, melainkan bersamanya turut mengalirkan peradaban manusia. Satu di antara sungai yang dimaksud adalah sungai Batanghari. Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatra. Panjangnya lebih kurang 800 km yang melintasi dua provinsi, yaitu Sumatra Barat dan Jambi, serta melewati sekian banyak kabupaten/kota, di antaranya adalah Kabupaten Solok Selatan, Dharmasraya, Bungo, Tebo, Batanghari, Kota Jambi, Muaro Jambi, dan Tanjung Jabung Timur. Sungai Batanghari mencatat perjalanan panjang sejarah kemelayuan di Sumatra hingga kawasan semenanjung. Setidaknya, hal tersebut telah ditapaki pada abad ke-7 hingga 13 Masehi dengan menjadi jalur perdagangan yang ramai. Tidak hanya para pedagang nusantara yang meramaikannya, melainkan juga dari Cina, India, Persia, hingga Arab dengan berbagai bahan perdagangannya. Maka, tidak mengherankan jika kemudian kita mendapati tinggalan arkeologi dan peninggalan penting lainnya yang menunjukkan adanya suatu peradaban atau pola hidup akuatik di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari. Prasasrti, candi/situs, area permukiman, perahu kuno, keramik, hingga arsitektur bangunan.

Terlibatnya Provinsi Sumatera Barat dalam perhelatan Kenduri Swarnabhumi oleh karena Kabupaten Dharmasraya merupakan Hulu dari Sungai Batang Hari yang juga memiliki peradaban besar yakni adanya Kerajaan Malayu Dharmasraya beserta peninggalannya yang dapat kita lihat hari ini. Selain itu Kabupaten Sijunjung juga terlibat dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi. Kegiatan Kenduri Swarnabhumi akan menggelar banyak kegiatan yang digelar diantaranya ekspedisi susur Sungai Batanghari, sekolah lapangan, pemugaran kawasan cagar budaya nasional Muara Jambi, event 14 festival daerah, seminar dan talkshow Peradaban DAS Batanghari.

Kegiatan di mulai dari Kabupaten Dharmasraya yang mengangkat “FESTIVAL PAMALAYU – KENDURI SWARNABHUMI” dengan tema “Keselarasan Alam” yang digelar pada 18-23 Agustus di Komplek Candi Pulau Sawah, Nagari Siguntur, Dharmasraya. Dengan kegiatan memasak makanan tradisional, pameran artefak kuno koleksi Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat dan Museum Adityawarman, pameran produk UMKM, seminar ancaman kerusakan DAS Batanghari, seminar perkembangan kesenian di era digital, musikalisasi puisi, lomba vlog, pertunjukan kebudayaan dan kesenian.

Diharapkan melalui Kegiatan Kenduri Swarnabhumi ini dapat mengaktifkan kembali kebudayaan-kebudayaan peradaban di daerah sungai yang telah tenggelam. Sehingga dapat “dibaca” kembali untuk membangkitkan kembali kejayaan yang pernah diraihnya.